Berdirinya Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana (FKH Undana) membutuhkan serentetan upaya keras tak kenal lelah untuk mewujudkannya. Inisiatif berdirinya FKH Undana dicetuskan oleh mantan Rektor Undana Prof. Ir. Frans Umbu Datta, M.App.Sc., Ph,D. pada awal periode kepemimpinan pertamanya kala itu.Inisiatif ini timbul sebagai respon terhadap besarnya persoalan penyakit hewan menular strategis di NTT, dan kurangnya tenaga dokter hewan yang mengabdi di wilayah tersebut. Pada rencana awalnya, Prodi KH akan menjadi salah satu Prodi dalam lingkup Fakultas Peternakan (Fapet) Undana.
Sehubungan dengan rencana ini, maka melalui SK Rektor di tahun 2007 dibentuklah Panitia Pembentukan Prodi KH yang diketuai oleh Dekan Fapet saat itu Dr. Ir. Erna Hartati, MS dengan beranggotakan sejumlah dosen senior Fapet, antara lain Prof. Dr. Ir. N.G.F. Katipana, Prof. Dr. Ir. J.F. Bale-Therik, MS., Dr. Ir. H.L.L. Beli, MS, Ir. Ridwan Thalib, MS, dan Ir. Edy Djoko Sulistidjo, MP. Sementara drh. Maxs U.E. Sanam, M.Sc yang saat itu berstatus dosen Fapet adalah satu-satunya dokter hewan dalam keanggotaan satgas tersebut. Tugas utama dari kepanitiaan ini adalah melaksanakan studi kelayakan, dan menyusun dokumen/proposal usulan Prodi KH untuk diajukan ke Dirjen DIKTI. Tim ini ternyata tidak bisa bekerja maksimal karena pada saat bersamaan, energi dan konsentrasi pimpinan universitas juga tertuju pada usulan pembukaan Fakultas Kedokteran yang secara situasional keberadaannya sangat dibutuhkan.